Untuk mengevaluasi sebuah website kita bisa
menggunakan sebuah parameter sebagai acuan, ada banyak sekali parameter yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi sebuah website. Namun secara umum ada
beberapa parameter yang paling sering digunakan dalam menilai sebuah website
seperti :
Accesibility
Yaitu
bagian yang menjelaskan seberapa baik sebuah website dalam aspek aksesnya.
Seperti apakah website tersebut sudah dapat diakses menggunakan
teknologi-teknologi terbaru yang ada saat ini seperti melalui ponsel atau PDA
Readibility
Yaitu
bagian yang menjelaskan tentang “Apakah situs tersebut nyaman untuk dibaca ?”
dan “Apakah pengakses bisa mudah membaca dan mengerti isi situs tersebut?”.
Speed
Yaitu
bagian yang menjelaskan tentang kecepatan tampilnya sebuah situs. Pengakses
cenderung malas dan langsung menutup browser pada saat mereka membuka sebuah
situs yang lambat diakses, sehingga mereka harus menunggu beberapa lama untuk
melihat tampilan situs tersebut. Pengakses cenderung tidak mau menunggu terlalu
lama untuk melihat sebuah situs. Semakin cepat situs itu dalam melakukan
loading time pastinya akan semakin baik.
Content
Yaitu
bagian yang menjelaskan tentang isi dari website tersebut. Karena itu konten
adalah bagian yang paling penting dari sebuah penilaian. Karena itu konten
haruslah menarik, relevan, dan sesuai untuk target audien situs yang dituju.
Technology
Maksud
dari technology disini yaitu menjelaskan tentang aplikasi atau teknologi apa
saja yang digunakan dalam pengembangan website tersebut. Seperti teknologi yang
yang digunakan dalam segi mendesain website tersebut. Dan seberapa baik desain
itu dibangun
Setelah mengetahui parameter – parameter umum dalam menilai
sebuah website, kita dapat melakukan analisa terhadap suatu website.
Sebelum itu kita harus mengetahui tipe analisis web.
Tipe-Tipe Analisis Web:
a. Content Analysis
Mengidentifikasi isi yang akan
ditampilkan pada aplikasi berbasis web ini. Isi informasi dapat berupa teks,
grafik, audio, maupun video.
b. Interaction Analysis
Analisis yang menunjukkan hubungan
antara web dengan pengguna.
c. Functional Analysis
Menentukan operasi yang akan
diaplikasikan pada WebApp dan termasuk di dalamnya fungsi-fungsi yang melakukan
proses. Semua operasi dan fungsi dideskripsikan secara detil
d. Configuration Analysis
Konfigurasi yang digunakan pada
aplikasi berbasis web, internet, intranet, atau extranet. Selain itu, analisis
ini juga meliputi relasi database dengan web jika diperlukan. Setelah
mengetahui apa saja jjenis dari analisis maka kita akan masuk ke tahap proses
menganalisanya.
Setelah mengetahui apa saja parameter
dan tipe analisis data, tentunya kita juga harus mengetahui langkah-langkah
pengujiannya. Pengujian merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam
jaminan kualitas aplikasi. Pengujian ini dilakukan untuk menemukan beberapa
kesalahan yang disebabkan oleh proses perancangan maupun proses implementasi
yang belum benar.
Biasanya sebuah pengujian dilakukan
oleh sekelompok tim yang sudah teroganisir. Dalam pengujian aplikasi berbasis
WEB ini tim tersebut akan menyusun beberapa langkah. Menurut Krishen Kota
terdapat 10 langkah dalam pengujian aplikasi berbasis WEB diantaranya adalah :
1. Menentukan Sasaran Pengujian (Objective)
Sebelum melakukan
sebuah pengujian kita harus menentukan beberapa sasaran pengujian, agar
pengujian yang akan dilakukan terarah. Sehingga seorang penguji dapat
menentukan beberapa prioritas pengujian dalam sebuah pengujian aplikasi.
2. Menentukan Proses dan Pelaporan Pengujian
Dengan menentukan proses pengujian
dan susunan pelaporan pengujian, maka setiap anggota dalam sebuah tim penguji
akan mengerti aliran dari sebuah proses pengujian.
3. Memantau Hasil Pengujian (Tracking Results)
Ketika kita sudah memulai sebuah
proses pengujian aplikasi, kita akan menemukan beberapa error, bug, defect, dan
sebagainya. Sehingga tim penguji membutuhkan cara untuk menyimpan,
mengorganisir dan mendistribusikan informasi tersebut kepada semua anggota tim
penguji. Tim juga akan membutuhkan cara untuk menjaga tim agar tetap mendapat
informasi status dari sebuah proses pengujian. Oleh karena itu, dalam sebuah pengujian
dibutuhkan pemantauan hasil (tracking results).
4. Menentukan Area Pengujian (Environment Test)
Menentukan area pengujian disini
diartikan sebagai pembagian wilayah kerja dari sebuah tim, misalkan sebuah tim
penguji dibagi menjadi tiga area pengujian yaituWEB server, database server,
dan application server.
5. Pengujian Kegunaan Aplikasi (Usability Testing)
Dalam tahap usability test ini kita
akan mencoba meneliti tiga aspek yang berkaitan dengan user’s experience
diantaranya adalah :
Apakah WEB application tersebut memiliki desain antarmuka
yang konsisten?
Seberapa mudahkah navigasi dari WEB application tersebut?
Apakah feed back yang diberikan WEB application tersebut
sesuai dengan keinginan pengguna?
6. Pengujian Unit (Unit Testing)
Unit testing ini merupakan pengujian
yang hanya fokus pada beberapa bagian kecil dari fungsionalitas WEB
application. Misalnya menguji kebenaran dari penyimpanan data setelah pengguna
menekan tombol “submit”.
7. Pengujian Kode HTML
Pengujian kode HTML ini bertujuan untuk
menguji apakah aplikasi tersebut dapat dijalankan pada bermacam-macam browser,
resolusi layar dan OS yang berbeda. Pengujian ini dapat dilakukan melalui
http://validator.w3.org.
8. Load Testing
Pengujian ini dimaksudkan untuk
mengukur seberapa lamakah sebuah halamanWEB application di-load kedalam browser
milik pengguna. Pada umumnya, sebuah halaman dapat di-load kurang dari 15 detik.
9. User Acceptance Testing
Dengan melakukan pengujian ini, tim
akan mengetahui apakah WEB applicationtersebut sudah memiliki fungsi yang
sesuai dengan keinginan pengguna atau belum. Pengujian ini dapat dilakukan
dengan menguji aplikasi versi Beta.
10. Pengujian Keamanan (Security Testing)
Tahap ini merupakan tahap akhir yang
penting untuk mengetahui apakah WEB application tersebut sudah memiliki sistem
keamanan yang baik atau belum. Kita juga harus menguji apakah WEB application
tersebut aman terhadap serangan dari dalam maupun luar sistem.
Dampak
Ekonomi dari pengaruh Web atas
A.
Perikalanan
Beberapa dampak dalam
bidang ekonomi dari periklanan antara lain:
1. Dampak terhadap produk
Kepercayaan
terhadap produk meningkat dan memperkuat daya beli konsumen sehingga pabriknya
harus memproduksi lebih banyak lagi untuk memenuhi selera konsumen.
2. Dampak terhadap Media
Media
akan mendapat keuntungan , karena pengiklan (melaluibiro iklan) memesan ruang
dan waktu yang dimiliki oleh media untuk digunakan bagi penyebaran pesan
tentang produknya.
3. Dampak terhadap Perusahaan.
Dengan
periklanan maka banyak orang mengenal nama pabrik, bagaimana cara bekerjanya,
kemajuanmanagemennya, siapa sebenarnya menjadi otak dibalik kesuksesan,
perkembangan perburuhan, teknologi yang digunakan.
4. Dampak terhadap para pesaing
Dengan
adanya iklan suatu perusahaan akan mengakibatkan pabrik lain akan berusaha
memproduksi barang yang sejenis ataupun substitusi lainnya.
5. Dampak terhadap Konsumen.
Konsumen mempunyai pilihan yang lebih
banyak dan bervariasi terhadap produk yang sama maupun substitusi.
6. Dampak terhadap Bisnis dalam Masyarakat.
Iklan mengakibatkan terbentuknya
suatu jaringan bisnis apakah itu jaringan bisnis baru maupun memperluas
jaringan bisnis yang lama. Semuanya berdampak pada pemerataan pendapatan.
7. Dampak Terhadap Nilai suatu Produk
Periklanan mempunyai
dampak terhadap nilai suatu produk karena :
a. Periklanan dapat memperlihatkan penggunaan
suatu produk tertentu.
b. Periklanan dapat menambah nilai yang lebih
positip .
c. Menambah nilai ekonomi untuk barang maupun
jasa tertentu dalam pandangan konsumen
8. Dampak pada Harga
Menambah nilai suatu produk maka
dampak berikutnya adalah penambahan biaya iklan untuk produk itu pada media.
B. Penjualan Online
Ada dua dampak yang
ditimbulkan yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak Positif:
1. Lebih cepat dan
mudah dalam meyelesaikan pekerjaan
2. Dapat berkomunikasi
dengan baik tidak peduli jarak dan waktu
3. Mudah mencari
informasi serta berbelanja / bertransaksi online pun dapat dilakukan.
Dampak Negatif :
1. Munculnya banyak
penipu yang memanfaatkan internet
2. Adanya plagiatisme
3. Munculnya
pencurian/hack
4. Munculnya banyak
konten-konten dewasa yang seharusnya tidak dilihat anak kecil dapat merusak
mental
5. Bahaya kesehatan
akibat radiasi yang ditimbulkan oleh komputer itu sendiri
C.
Lelang
Online
Keuntungan - keuntungan
antara lain sebagai berikut :
1. Tidak Terbatas oleh
Waktu.
Dengan
lelang online, Anda dapat melakukan penawaran kapanpun Anda mau, 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu.
2. Tidak Terbatas oleh
Tempat.
Anda
tidak perlu melihat wajah saingan saingan yang ikut menawar item favorit Anda,
karena bisa jadi Anda dan mereka berdiri pada benua yang berbeda, tentunya
selama tempat tersebut terjangkau Internet.
3. Jumlah Penawar yang
Besar.
Lelang
online menyediakan ruang yang cukup sekalipun semua manusia di dunia
berpartisipasi.
4. Jumlah Penjual yang
Besar.
Dengan
adanya jumlah penawar yang besar, tentunya juga memicu penjual untuk memasang
barangnya, tentunya ini harus didukung oleh kemudahan-kemudahan yang disediakan
pada website yang bersangkutan.
5. Jaringan Ekonomi.
Hal
ini akan menimbulkan siklus ekonomi permintaan dan persediaan, menjadikan
sebuah sistem yang berguna bagi pesertanya.
Daftar Pustaka